Posted by : Basir Bur
Saturday, September 5, 2015
Aku,
kamu, dan mungkin dia adalah salah satu makhluk munafik yang telah tercatat
rapi dalam buku kemunafikan dunia. Hari ini diinjak esok dirangkul, hari ini
diludahi esok dijilat, dan hari ini aku akan bercerita tentang kemunafikan yang
menari-nari dihadapanku selama ini.
Semua
akan munafik pada waktunya dan aku pernah. Saat aku berkata aku sangat tidak
setuju dengan cinta yang berdasar pada “kesempatan” namun aku terjerat
didalamnya, mencintai seseorang yang mumpung juga mencintaiku. Hingga akhirnya
aku mengakhiri kemunafikan itu. Begitu pula dengan kondisi-kondisi seperti
berikut :
·
Sebagian
besar cewek berkata “ aku tuh gak suka ama cowok yang perokok “ namun pada
akhirnya dia pacaran dan bahkan menikah dengan cowok yang perokok. Semua akan
munafik pada waktunya.
·
Biasanya
cewek yang jomblo akan berkata “ aku gak mau pacaran, aku maunya langsung
dilamar dan nikah” namun beberapa hari kemudian dia telah memiliki gandengan. Semua
akan munafik pada waktunya.
·
Ketika
seorang cowok melarang teman-temannya yang sedang asik menonton film dewasa
dengan dasar agama, namun beberapa waktu berselang dia sendiri telah memiliki
kriteria tersendiri untuk menonton film dewasa. Semua akan munafik pada
waktunya.
·
Ketika
sepasang remaja bertengkar dan mengakhiri kisah cinta mereka, kemudian salah
satu dari mereka berkata tak akan pernah bersama lagi. Namun akhirnya, karena
sesuatu hal akhirnya mereka kembali bersama. Semua akan munafik pada waktunya.
Mungkin
suatu hari nanti giliran kita yang munafik, kita sulit untuk menghindarinya.
Jika tak ingin munafik, cobalah berfikir sebelum berucap dan bertindak. Sama
sekali tak ada larangan untuk munafik, yang ada hanya sebuah lelucon yang
bersarang dalam pikiran orang lain dan hati dari sang pelaku.
“Kita
Takan Pernah Tau Kapan Harus Munafik, Yang Pasti Semua Akan Munafik Pada Waktunya
“